Tuesday, June 24, 2014

Saling Memahami

Saling Memahami - Hubungan rumah tangga kelak haruslah memiliki satu campuran paling inti, yaitu saling memahami. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Tak bisa kita memiliki seseorang yang sangat sempurna karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanyalah mereka yang saling memahami satu sama lain, sehingga kekurangan yang dimiliki orang lain menjadi penyebab rasa cinta semakin besar bukan sebaliknya.

Lalu pertanyaannya, bagaimana caranya agar saling memahami ini bisa terjadi? saya sudah memahami suami saya, tapi sepertinya suami saya yang masih belum memahami saya. Sering kali ungkapan seperti tadi banyak muncul dari mulut istri ataupun suami. Tapi apakah benar seperti itu adanya? Coba kita perhatikan hal hal berikut.

Seringkali, kita merasa sudah memahami pasangan kita, padahal sebenernya kita belum pernah memahami dia sama sekali. Ingat, perlu diperhatikan bahwa memahami itu berbeda dengan mengetahui. Mereka yang paham akan kekurangan, pasti sikap yang muncul adalah sikap wajar bukan mengeluh. Jadi jika anda masih suka mengeluh terhadap pasangan anda, berarti anda belum siap untuk memahami pasangan anda.

Tapi saya sudah tidak sabar dengan kekurangannya yang satu ini, sudah berapa lama dia tak pernah berubah dengan kekurangannya ini. Nah biasanya inilah yang menjadi sumber permasalahannya, kita ingin pasangan kita menghilangkan kekurangannya tapi kita tidak bersabar untuk menghadapinya. Tidak ada perubahan yang sekejap mata, semua butuh proses. Sebelum pernikahan denganmu dia sudah hidup cukup lama, jika pasangan anda anda nikahi ketika dia berusia 20 tahun, maka dia sudah memiliki kekurangan itu selama 20 tahun lamanya, dan anda ingin kekurangannya ini hilang dalam waktu cepat? hmmm... coba bersabarlah sebentar dan nikmati prosesnya.

Jadi poin pertama adalah memahami orang lain, lalu apa poin keduanya? pahami diri anda sendiri. Sifat ingin menang sendiri, egois, ingin diperhatikan tapi tidak mau memperhatikan adalah ciri ciri sederhana kita sulit untuk memahami orang lain. Coba renungkan kekurangan kekurangan kita seperti apa, lalu perbaikilah diri anda dari hal yang paling mudah.

Semoga bermanfaat

Mempersiapkan Mental Sebelum Pernikahan

Mempersiapkan Mental Sebelum Pernikahan - Pernikahan adalah sebuah proses yang indah, penyempurnaan dua insan sehingga mendapatkan setengah iman yang dinanti. Setelah pernikahan berlangsung, satu janji Allah yang pasti kan ditepati, akhlak kita kan menjadi lebih baik setelah pernikahan. 

Hanya saja, sering kali banyak pasangan ataupun insan yang kurang melakukan persiapan sebelum pernikahan sehingga cenderung kaget akan apa yang akan terjadi di hari hari setelah rumah tangga terbentuk. Persiapan yang kan kita bahas dalam postingan kali ini adalah mental.

Mental bisa juga mengacu kepada seluruh kesiapan diri kita, mulai dari wawasan hingga sikap. Lalu bagaimana sikap yang nanti muncul bertumpu pada seberapa berani kita bertanggung jawab terhadap pengetahuan yang kita miliki.

Buat anda semua cobalah untuk memahami diri anda sendiri terlebih dahulu. Sebelum nanti anda mendampingi seseorang dalam kehidupan panjang anda selanjutnya, yang paling utama mesti kita ketahui adalah mengetahui diri kita sejelas mungkin. Kita mengetahui kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Karena kelak, sikapmu kan ada yang merasakannya 24 jam penuh. Maka bagaimana mungkin pasanganmu kan memahamimu sedangkan dirimu sendiri tidak.

Lalu, cobalah untuk mencari tahu sifat lawan jenis anda. Jika anda adalah seorang pria, mulailah untuk banyak membaca seperti apa wanita itu, dan begitu juga sebaliknya. Apa yang pria sukai? apak yang wanita sukai? Pelajari itu semua dan cobalah untuk sedikit demi sedikit melihatnya pada orang orang sekitar kita. Ini penting dan menyangkut kepada kualitas hubungan dengan pasangan kelak.

Lalu, yang paling utama cobalah untuk terus meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Yang kita harapkan, adalah mendapatkan pasangan yang membuat kita semakin dekat kepada Allah, bukan sebaliknya. Membuat kita semakin ingat kepada Allah, semakin giat beribadah, semakin semangat untuk berbuat kebaikan. Inilah tujuan utama pernikahan, mendapatkan keridhaan Allah. mendapatkan surga Allah kelak.

Terus tingkatkan kondisi ketaqwaan kita dan teruslah berusaha untuk memperbaiki diri dari hari ke hari. Karena segala permasalahan rumah tangga kelak, akan jauh lebih mudah diselesaikan ketika iman sudah berbicara. Tanpa keimanan suami istri yang kuat maka hal sepele bisa menjadi permasalahan yang bikin sulit tidur.

Semoga bermanfaat.