Monday, January 30, 2012

pernikahan islam: bermula dari niat....


pernikahan islam kembali hadir... setelah ditunggu sekian lama..akhirnya postingan yg ditunggu-tunggu ini datang juga, mg manfaat ^^
kita awali dengan bismillah....
penacantik.blogspot.com


Celakalah engkau!
Apakah pernikahan hanya dibangun diatas cinta?! Lalu dimanakah takwa, tanggung jawab, dan rasa malu?!”Umar ibn Al-khatthab r.a

            Dia menempati hati…

            Bukan pada lisan ataupun tutur kata…
Allah Sang Pemilik Hati sangat memperhatikannya. Bahkan kedudukannya sangat diutamakan dalam gerak-gerik manusia. Bahkan lebih dari itu, apa-apa yang kita dapatkan kelak tergantung si ‘dia’. Ya. Dia adalah niat.
Pentingnya sebuah niat dapat kita lihat dalam pembahasan-pembahasan bab amal, pembahasan hadits. Maka kata ‘niat’ mengandung kekuatan yang sangat luar biasa.

"Dari Amirul Mukminin, Umar bin Khatthab radhiallahu 'anhu, beliau berkata: Sesungguhnya
seluruh amalan itu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai
dengan apa yang diniatkannya…” HR Bukhori dan Muslim

Berawal dari niat, maka kita bisa melakukan suatu amalan, dan dinilainya suatu pekerjaan, tergantung niatnya. Dalam pernikahan, jangan terkejut bila kita akan menjumpai rentetan kotak-kotak hati yang harus diisi oleh Niat kita.

Rasulullah SAW bersabda,” Barang siapa (suami istri) yang menikah karena Allah, dan (orang tua) menikahkan karena Allah, maka dia berhak mendapatkan lindungan Allah”.

Niat ketika kita berazzam untuk bersama bersama seseorang yang telah Allah tuliskan di proyek Mega Besar-Nya. Niat disaat menentukan visi dan misi. Niat untuk menentukan kriteria. Niat ketika memulai proses dengan interaksi yang baik. Niat ketika melihat calon pasangan. Niat ketika berkenalan dengan keluarganya. Niat ketika menentukan mahar dan persyaratan. Niat ketika menyatakan persetujuan dan penerimaan. Niat ketika merencanakan akad dan walimah. Niat selama masa mempersiapkan… niat selanjutnya adalah bagaimana memperjuangkan pernikahan agar tetap dalam keberkahan-Nya.

Boleh jadi pasangan kita adalah orang yang sangat asing bagi kita (karena kita baru dikenalkan misalnya…), yang tentunya jangan heran bila banyak ‘kejutan-kejutan’ yang harus masing-masing pihak harus lebih saling memahami, saling terbuka, dll.

Maka dibutuhkan lagi ‘sang niat’ dalam perjuangan tersebut. Berniatlah untuk memahami, untuk setia, untuk membangun dan merawat cinta, untuk saling terbuka untuk mewujudkan visi-misi. Akan sangat berbeda bila niat itu tiada dikehendaki. Alias ‘mengalir ’ saja.

Seperti kecaman Umar bin Khattab dalam ucapannya   
Celakalah engkau! Apakah pernikahan hanya dibangun diatas cinta?! Lalu dimanakah takwa, tanggung jawab, dan rasa malu?!”

Mari kita sama-sama muhaasabah diri. Bagi yang hendak menikah,
apakah niat menikah hanya untuk agar mendapatkan teman setia saja? Atau hanya ingin mendapatkan seseorang yang bisa memberikan perhatiannya? Atau hanya sebagai ‘yah..ini memang sudah waktunya, karena umur saya lazimnya untuk menikah’ atau niat bagi laki-laki ‘mumpung kenal dengan wanita shoolihah yang bisa memberikan kebahagian dunia dan akhirat’ padahal segala kebahagiaan itu datangnya dari Allah, sementara makhluk hanya sebagai salah satu jalan-Nya.

Bagi yang sudah menikah, maka berniatlah untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Agar pernikahan itu tidak merugikan bagi dunia dan akhirat kelak. Berniatlah untuk berkomitmen dengan visi dan misi. Berniatlah untuk menambah ilmu. Karena segala ibadah, termasuk ibadah pernikahan tanpa ilmu tiada kebaikan didalamnya. Berniatlah untuk merawat cinta. Berniatlah untuk saling berkomunikasi dengan baik. Dan selalu berniatlah dan renungkan niat tersebut.

secercah-kasih.co.cc

-------------------------
)*catatan tambahan
tahukah anda, niat anda begitu berpengaruh terhadap daya tahan hubungan anda kelak?
ko bisa seperti itu ya? dalam pernikahan islam niat adalah utama...sangat utama
kami beri sedikit perumpamaan...
niat itu seperti kita, didalam hati begitu ingin...sangat ingin untuk makan baso,
tapi ternyata makanan yg tersedia adalah bubur,
selahap apapun kita makan, baso-lah yg terngiang
sekenyang apapun kita lahap, baso-lah yg diidamkan...

jika niat kita baik
se-sulit apapun kondisi yg kan terjadi, 
niat itulah yg kan mengingatkan kita selalu, insyaAllah ^^

kategori : pernikahan islam

No comments:

Post a Comment